Jakarta, Gitarisklinik.com - Setelah mengumumkan terbentuknya CRID pada Mei lalu di Wapres Bulungan, Jakarta Seletan, kini band yang beranggotakan para musisi senior yaitu Toto Tewel (gitaris Elpamas), Amiroez (ex vokalis Elpamas), Budhy Haryono (ex drummer GIGI), Mando (ex keyboardist Grass Rock) menggandeng juniornya yaitu Lie Andi (RI-1) dan Hellena Tambunan (G-Pro), merilis single perdanaya dengan mengambil “Momentum 789” yang berjudul “Mimpi”.
Selain merilis single perdana, dalam waktu yang bersamaan, CRID juga akan melakukan konser perdananya bertajuk “Born & Born Concert#1 Menembus batas RI 4.0”, yang juga sekaligus dijadikan ajang launching band CRID itu sendiri, di Hard Rock Cafe Jakarta.
Dalam konsernya nanti, mereka akan membawakan lagu lagu Classic Rock hits milik band-band kondang seperti Kansas, Yes, Pink Floyd, Deep Purple, Styx, Janis Joplin dan lain-lain.
CRID sendiri merupakan singkatan dari Classic Rock In Djakarta. Sesuai dengan namanya, grup yang bernaung dibawah manajemen 3P (baca Three Pi) ini dalam kiprahnya mengusung musik bergenre klasik rock. Namun demikian yang ingin mereka suguhkan adalah klasik rock yang bisa masuk di semua kalangan, termasuk kalangan milenial.
“Meskipun CRID mengusung musik klasik rock, tetapi kami akan meramu sedemikian rupa agar musik kami bisa diterima di semua kalangan, termasuk kalangan milenial. Jadi ini boleh dikatakan merupakan jawaban kami terhadap Revolusi Industri 4.0 yang semuanya serba berbasis digita,” jelas Fitriansyah atau yang akrab dipanggil Pipit dari 3P saat ditemui di Hard Rock Cafe Jakarta, Rabu (7/8/19).
Lebih lanjut Pipit menambahkan tentang apa thema lagu “Mimpi” yang menjadi single perdanya;
“Lagu “Mimpi” ini bertemakan tentang kehidupan, jadi hidup itu harus penuh harapan dan perjuangan, selain itu hidup juga harus berani bermimpi dan mengejar mimpi untuk dijadik kenyataan. Jadi tetaplah bergerak selama dunia ini beputar.”, tambah Pipit.
Sementara dalam kesempatan yang sama Amiroez selaku vokalis dan pencipta lagu dari CRID juga turut memberikan penjelasan tentang lagu “Mimpi” tersebut.
” Setiap person itu boleh bermimpi apa saja keinginan dlm hidupnya, dan utk mewujudkannya jangan takut jatuh dan sakit karena memang perjalanan mencapai keinginan hidup selalu ada saja rintangannya, bahkan benturan keras kadang terjadi. Teguhkan hati, kuat kan tekad, sertakan doa kepada Yg Maha Segala….Inshaa’Allah impian bisa jadi nyata. tambah” Amiroez.
lebih jauh Amiroez menambahkan; ” Lagu mimpi ini Ciptaan Amiroez, sedang lyriknya kita garap berdua dengan Fitriansyah (Pipit). Aransemennya digarap oleh Toto Tewwl dan CRID. Untuk proses kreatif dan recordingnya kira kira 2 mingguan di Studio DSS”, tambahnya.
Ketika ditanya oleh awak media tentang apa makna dari nama 3P manajemen, lebih lanjut Fitriansyah menambahkan,
“3P Manajemen ini merupakan sebuah singkatan dari ketiga profesi berbeda, yang sepakat membentuk sebuah manajemen untuk mengelola band berikut bisnis plannya. P yang pertama adalah Perbankan, dalam ini saya yang mewakilinya. Kemudian P yang kedua adalah Pengusaha yang diwakili oleh mbak Farida Ariyani karena beliau memang seorang pengusaha cokelat dan importir bawang putih di Jawa Timur. Lalu P yang ketiga atau yang terakhir adalah Pemusik, dalam hal ini diwakili oleh mas Amiroez yang memang berprofesi sebagai pemusik atau musisi”, tutup Fitriansyah.
Ketika ditanya oleh para wartawan tentang apa langkah selanjutnya dari manajemen 3P usai rilis single dan melakukan konser perdana di Hard Rock cafe jakarta, Farida mengatakan;
” CRID sudah kami rancang untuk melakukan tour ke Jawa Barat, Jawa tengah dan Jawa Timur, untuk menyambangi para penggemar Clasic Rock disana. Meskipun kami memainkan Classic rock, tetapi kita juga menyasar para pecinta musik disemua kalangan, termasuk kalangan milenial. Di CRID ini ada 2 orang yang kami anggap bisa mewakili milenial yaitu Lie Andi (bass) dan Hellena Tambunan (Vocal)”, jelas Farida.
Konser CRID
Usai menggelar temu wartawan, CRID langsung melakukan konser perdananya, pada konser perdana ini terbilang cukup sukses. Pengunjungpun turut bernyanyi di hampir setiap lagu, karena CRID membawakan lagu lagu yang memang sudah familir dan cukup hits pada masanya.
Dalam konser yang berdurasi 2 jam itu CRID membawakan tak kurang sekitar 19 lagu milik Kansas, Yes, Pink Floyd, Deep Purple, Styx, Janis Joplin dan lain-lain. Saat CRID menyanyikan lagu ‘High Way Star’ milik Deep Purple, drumer kondang Jelly Tobing yang turut hadir diacara tersebut didapuk untuk memainkan drum menggantikan Budhy Haryono.
Kemeriahan lain datang dari Conny Constantia yang juga hadir diacara tersebut, Conny yang kebetulan membawa 2 putrinya Dea dan Afifa. Kebetulan Dea sedang berulang tahun, sang adik Afifa turut naik keatas panggung membawakan lagu Alone dari Heart, disusul sebuah lagu manis dari Queen ‘Love Of My Live’ diiringi piano oleh mando.
Sang putripun tak mau ketinggalan, Afifa turut menyanyikan sebuah lagu berjudul ‘Hurt’ milik Christina Aguilera sambil memainkan piano.
Konser menjadi lebih lengkap dan lebih magis, ketika para personil Elpamas Toto Tewel (gitar), Edi Darome (Keyboard), Rush Tatto (Drum) Ardi Sikki dan Amiroez menutup konser dengan sebuah lagu sakral milik Pink Floyd berjudul ‘The Wall’, sontak para penonton yang hadir turut bernyanyi bersama sama./Irish